Advertisement
Cacing sutera merupakan salah satu pakan favorit ikan, terutama ikan air tawar. Cacing ini memiliki kandungan gizi dan protein tinggi, sehingga mampu mempercepat pertumbuhan ikan.
Harga cacing sutera kurang lebih Rp 45.000 per liter. omzet bisa mencapai sekitar Rp 15 juta per bulan. Sebagian besar konsumen merupakan para budidaya ikan air tawar dan dari pemasok pakan ikan.
Dalam usaha budidaya cacing darah atau cacing sutera ini ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan seperti aspek teknis, ekonomis dan sosial. Aspek pertama adalah aspek teknis yang mempertimbangkan teknik budidaya termasuk lokasi budidaya cacing sutera. Budidaya cacing ini bisa dilakukan dikolam tanah yang subur unsur hara, tidak mengandung bahan cemaran kimia berbahaya, sumber air bisa dari sumur atau sungai yang sudah diendapkan untuk menghindari adanya bahan kimia yang berbahaya dalam budidaya cacing sutera. Selain kolam tanah, budidaya cacing bisa menggunakan kolam terpal yang saat ini populer sebagai media budidaya pengganti tanah atau semen. Namun kekurangan kolam tanah dan terpal adalah penyediaan lahan budidaya yang luas dan ratio antara luas area dan jumlah panen yang kurang maksimal. Sehingga kedua media budidaya ini kurang optimal.
Saat ini yang baru dikembangkan adalah budidaya cacing sutera dengan menggunakan nampan plastik dan disusun dalam rak vertikal sehingga hemat lahan dan memaksimalkan hasil panen.
Berikut ini tahapan-tahapan dalam usaha budidaya cacing sutera (tubifex) dalam kolam:
1. Persiapan Kolam
- Luas kolam bisa disesuaikan dengan luas areal yang ada. Namun, ukuran idealnya sekitar 1 meter (m) x 2 m.
- Setiap kolam harus memiliki banyak endapan lumpur halus dan dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Setiap kubangan lumpur dibuat petakan kecil ukuran 20 cm x 20 cm dengan tinggi badengan sekitar 10 cm.
- Lahan diberi dedak halus dan pupuk kandang yang sudah dijemur selama enam jam. Selain itu, harus juga disiapkan bakteri EM4 untuk fermentasi pupuk kandang.
- Fermentasi penting karena dapat menaikkan kandungan N-organik dan C-organik sebanyak dua kali lipat. Hasil fermentasi yang sudah bercampur lumpur ini akan menjadi pakan cacing. Selama fermentasi, lahan direndam air setinggi 5 cm selama empat hari.
- Selanjutnya bagian atas endapan air dibuang atau diturunkan mencapai 5 centimeter (cm)– 10 cm dari permukaan lumpur.
- Kemudian lumpur diratakan dengan serok kayu dan dibiarkan selama beberapa hari, hingga lumpur halus yang ada di kolam cukup banyak. “Pastikan juga kolam steril dari hewan yang menjadi hama cacing sutera.
- Setelah siap, kolam dialiri air dengan debit dua sampai lima liter per detik. Petani juga harus memasang atap untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
2. Menaburkan Bibit Cacing Sutera
Selanjutnya, taburkan bibit cacing sutera sebanyak 10 gelas (2-3 liter) ke dalam kolam dan diisi air 5 cm – 7 cm. Bibit cacing ini bisa dibeli di pasar atau bibit cacing bisa juga diambil dari alam seperti sungai, selokan, parit yang kaya organik atau dari hasil budidaya. Bibit cacing dapat diambil dengan bantuan serokan kain kasa halus dan diambil dengan hati-hati agar tidak banyak bibit cacing yang mati. Bibit cacing yang terkumpul kemudian dibersihkan dengan air bersih hingga gumpalan-gumpalan lumpur hilang dan tinggal cacing yang terlihat sudah bersih.
3. Panen Cacing Sutera
- Panen pertama dapat dilakukan setelah cacing berumur 75 hari. Untuk selanjutnya dapat dipanen setiap 15 hari.
- Waktu panen cacing sutera dilakukan pagi atau sore hari dengan cara menaikkan ketinggian air sampai 60 cm. Dengan begitu, cacing akan naik jadi mudah dipanen.
- Selain endapan lumpur, cacing juga harus diberi makanan setiap hari. Pakannya bisa ampas tahu atau kotoran ayam.
- Selama perawatan, cacing juga harus dijauhkan dari anak kodok yang gemar menyantap cacing ini.
4. Pasca Panen
Pasca panen perlu diperhatikan agar kualitas hasil panen cacing sutera berkualitas dan masih bagus saat diterima oleh konsumen. Penanganan pasca panen memperhitungkan jarak atau lama waktu pengiriman. Bila jarak tempuh yang jauh sehingga distribusinya menjadi lama maka cacing sutera perlu dimasukkan kedalam kemasan tertutup/plastik dengan diberi oksigen yang cukup, namun bila jarak atau waktu pengiriman tidak terlalu lama maka cacing sutera bisa ditempatkan dalam wadah terbuka.
Nah, itulah Info Peluang Usaha Budidaya Cacing Sutera (Tubifex) yang bisa menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang sedang mencari peluang usaha yang bisa dilakukan di lingkungan rumah. Karena budidaya cacing sutera bisa juga dilakukan ditempat yang tidak memerlukan lahan yang luas.
Selamat mencoba, dan salam sukses...
Referensi: epetani, budidayausaha

geli ngliatnya mas..
Wah, bikin blog baru lg ya sob? emang yg itu jd keblokir ya?
@Obat Tradisional:
hehe, masa sih?
@Penghuni 60:
iya nih mas wawan, mana blm saya back up, terpaksa bikin lg
Pak bila kami memiliki tubifex kemana harus jualnya, bisakah mengajukan kontrak dengan perusahaan-perusahaan dengan kuantitas & kontinueitas yang stabil, mohon penjelasanya
Pak bila kami memiliki tubifex kemana harus jualnya, bisakah mengajukan kontrak dengan perusahaan-perusahaan dengan kuantitas & kontinueitas yang stabil, mohon penjelasanya
@Rizky PrimaPutra:
Wah, kalo info soal itu saya blm terlalu berpengalaman Pak Rizky, namun seperti yg sudah dijelaskan di atas, Tubifex pada dasarnya untuk pakan ikan, nah gimana kalo Bapak cari dan kerjasama dgn para pembudidaya ikan saja. Saya yakin mereka bisa diajak kerjasama.